Apa itu Superiority Complex?

Superiority Complex adalah pandangan bahwa suku, ras, dan agama dari suatu golongan lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya dan hal ini bisa terjadi pada tiap-tiap agama maupun ras.

Manusia dari sejak dahulu adalah makhluk sosial yang membutuhkan teman untuk dapat bisa bertahan hidup, oleh karena itu dari sejak dahulu manusia membuat koloni.

kompleks superior
©Wikimedia Commons

Koloni ini kemudian menyebar ke berbagai banyak daerah (nomaden) dan membentuk suatu koloni baru.

Banyaknya koloni yang tersebar memungkinkan terjadinya adaptasi lingkungan, jadi bisa terdapat perubahan kulit, misa di daerah afrika selatan karena terlalu sering terpapar matahari dan suhu yang tinggi, jadi di afrika selatan didominasi oleh orang-orang berkulit hitam.

RajaBackLink.com

Sementara pada segolongan manusia yang berada di suatu tempat yang dingin, misalnya di Greenland atau Iceland, wilayah tersebut jarang terkena sinar matahari, oleh karena itu ada yang rambutnya berwarna pirang dan berkulit putih.

Penyebaran benih-benih kehidupan manusia memang sudah mulai masif dilakukan sejak moda transportasi laut diberlakukan dan beroperasi.

Jadi, mereka mempunyai banyak kesempatan untuk dapat menjelajahi dunia baru, lahan baru yang belum terjamah manusia lainnya.

Namun, darimana asalnya manusia pertama? Kita akan membahas hal itu nanti.

Seiring berjalannya waktu, di samping peperangan antar suku, ras, dan agama, manusia terus menambah jumlah populasi yang menyebabkan bertambahnya variasi-variasi genetika yang ada.

Ras daratan cina yang menikah dengan ras kulit hitam afrika dapat memungkinkan terjadinya suatu variasi genetik baru.

Namun, permasalahan yang terus terjadi tak kunjung berkurang, banyak sekumpulan orang yang menganggap bahwa ras, suku, dan agamanya adalah yang terbaik di seluruh dunia.

Hal ini terjadi tidak hanya pada satu golongan, kemungkinan besar bertujuan untuk melindungi harkat dan martabatnya, harga dirinya sebagai manusia agar dan ambisi membentuk generasi apex.

Superiority Complex

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa superiority complex adalah suatu kelainan yang menyebabkan suatu golongan merasa bahwa dirinya lebih superior.

Keadaan tersebut perlu diawasi, karena selain dapat memicu adanya perpecahan, hal ini juga akan memungkinkan terjadinya suatu pandangan negatif pada suatu kaum sebagai bias.

Agama Paling Benar

Perdebatan yang tak kunjung usai antar umat beragama yang macam-macam tentu saja dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa ajaran agamanya adalah yang paling benar.

Pandangan ini salah, karena mau bagaimanapun, tiap manusia mempunyai hak atas kehidupannya pribadi, termasuk memeluk agama atau tidak memeluk agama.

Namun yang jadi masalah adalah pada perspektif kaum close-minded yang selalu beranggapan bahwa, “biarlah agama kami yang berkuasa, kami yang paling benar, percaya dengan agama ini dapat menjamin terhindar neraka.”

Suku Paling Kuat

Peperangan hebat di zaman dahulu yang terjadi hanya karena wilayah ataupun politik menggenggam maksud lain, yaitu menunjukkan suku terhebat.

Tiap-tiap kepala suku pasti selalu ingin melindungi anggota-anggotanya untuk terus hidup dan melanjutkan keturunan di bawah naungan suku tersebut.

Lalu ketika bertemu dengan suku lain, sikap mereka menjadi waspada takut apabila teritori mereka diambil atau lebih buruknya mencampuri silsilah suku.

Memang pada dahulu kala, banyak sekali fenomena incest atau hubungan sedarah dan tak sedikit pula yang mempunyai anak yang cacat. Oleh karena itu, ada yang beranggapan bahwa perkawinan silang antar suku yang berbeda akan membawa kemakmuran di kedua suku tersebut.

Tapi, tetap saja bahwa fenomena superiority complex tak dapat dihindari apabila pola pikir manusia terus menerus ingin berkuasa dan ingin menjadi yang teratas.

Bahkan menilik melalui kisah mitologi skandinavia, “golongan yang hanya akan mendapatkan nikmat surgawi adalah orang yang berperang di jalan odin!”, suku yang kemudian dikenal sebagai Suku Viking mulai mengembara dan membunuh banyak suku lainnya.

Ras Paling Eksotis dan Subur

Beberapa golongan menganggap bahwa sukunya eksotis, misalnya pada ras kulit cokelat yang dianggap indah warnanya.

Ada juga orang-orang yang menganggap bahwa kulit putih adalah penguasa segalanya atau dikenal sebagai white supremacist, gerakan yang mendorong bahwa kulit putih di atas segala-galanya.

Tapi, hal ini adalah kesalahan besar. Tiap orang terlahir dengan kulit yang berbeda-beda, manusia punya keunikan tersendiri pada tiap kode gen yang diekspresikannya.

Bakat tiap manusia pun berbeda-beda, jadi tidak boleh memukul rata bahwa ada suatu golongan yang lebih pintar, lebih segala-galanya deh.

Gerakan intoleran yang dikerahkan oleh berbagai macam kalangan oknum memberikan kita kesadaran bahwa ada manusia yang mempunyai pola pikir yang tertutup.