Apakah Bisa Suatu Negara Tingkat Penganggurannya 0%

Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan sehingga mereka tidak mendapatkan penghasilan. Di suat negara, tentu akan selalu ada kemiskiknan dan tingkat pengangguran bahkan di negara maju sekalipun.

mengapa masih banyak angka kemiskinan di Indonesia

Jadi dari paragraf pertama saja sudah dapat kita ketahui bahwasanya mustahil bagi suatu negara untuk mempunyai tingkat pengangguran hingga 0% alias nol, artinya semua penduduknya mempunyai pekerjaan semua.

Mengapa sangat tidak mungkin bagi suatu negara untuk mempunyai tingkat pengangguran 0%? Karena kalau hal itu terjadi berarti sistem suatu negara tersebut sangat rusak.

Rusak dalam artian di sini adalah pengelolaannya sangat tidak baik sehingga mereka membutuhkan pekerja dalam jumlah yang masif. Berarti tiap-tiap sektor, misal industri, perekonomian, banyak slot-slot yang kosong.

RajaBackLink.com

Negara seperti itu tidak dapat berkembang dan menjalankan pilar perekonomiannya. Oleh karena itulah ekonom asal Skotlandia, Adam Smith dalam bukunya “The Wealth of Nations” menyarankan bahwa suatu negara dianggap ‘sehat’ apabila mempunyai tingkat pengangguran 2%.

indikator tolak ukur kemajuan bangsa indonesia lewat inovasi

Sementara itu di sisi lain, Indonesia mempunyai tingkat pengangguran yang begitu masif juga, jadi hal ini benar-benar sangat mengahmbat pertumbuhan Indonesia sampai kemiskinan terus merajalela. Belum lagi Sumber Daya Manusia yang masih belum dapat bersaing secara internasional sehingga posisi pekerjaannya kebanyakan diisi oleh ekspat dar luar negeri.

Kenapa hal tersebut terjadi di Indonesia? Faktor utamanya adalah pendidikan, banyak yang mengira bahwa dengan ijazah SMP saja sudah cukup untuk mendaftar pekerjaan sehingga terpaksa harus jadi buruh pabrik dengan gaji terendah. Belum lagi banyak praktik nepotisme dan ‘permainan orang dalam’ agar mendapatkan pekerjaan.

Hal tersebut sangat merusak birokrasi di Indonesia, terutama menambah poin bahwasanya Sumber Daya Manusia di Indonesia ini kalah unggul dengan negara lain, seperti Malaysia dan China contohnya.

Belum lagi gengsi bagi mereka yang lulusan universitas ternama tapi ketika ditawari pekerjaan malah ditolak dengan alasan gaji yang terlalu kecil bagi standar dia padahal sudah di atas rata-rata. Entahlah apa yang terjadi dengan sistem lapangan kerja dan pekerja yang ada di Indonesia.

Jadi, jangan heran apabila banyak warga Indonesia yang minggat ke luar negeri. Mereka kurang puas terhadap apa yang Indonesia janjikan dan tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.

Mengacu pada pertanyaan di atas, hal ini sama seperti perumpamaan berikut.

Analogi

Oke bisa kamu lihat di atas, apa yang benar-benar terjadi? Setiap harinya banyak negara yang membuang makanan-makanan tidak terpakai, banyak makanan yang sudah expired dan belum dibeli oleh siapapun namun terpaka dimasukan ke tong sampah.

Suatu negara pasti selalu memproduksi makanan lebih dari jumlah penduduknya. Hal ini disebabkan karena suatu negara tidak ingin ada orang yang tidak dapat makanan sama sekali di wilayahnya, hal tersebut dapat menyebabkan disruptif skala sosial. Oleh karena itulah, pemerintah tiap negara mengatur bahwa produksi pangan setiap hari harus memenuhi lebih dari cukup.

Tetapi apa yang terjadi apabila ada orang yang tidak dapat makan, orang yang sedang menghemat, orang yang tidak dapat membeli, orang yang sedang diet. Pastinya makanan yang tidak masuk ke dalam mulut manusia ini nantinya akan dibuang ke ‘pembuangan’. Ironi sebenarnya, karena di Afrika sana banyak yang lebih kelaparan, tapi memang hal itu salah satu kesalahan mereka karena rata-rata negara-negara di Afrika sangat sering korupsi.