Curse Of Knowledge, Kutukan Orang-Orang Pintar

[1]

Pernah gak sih kalian punya temen yang pintar, ngerti banyak hal, tapi pas kita minta dijelasin.. temen kita jelasinnya ribet banget ?

Atau ketemu profesor yang gelarnya udah tinggi, orangnya akademis banget, tapi gak bisa jelasin pelajaran secara sederhana ke kita yang awam ?

Ternyata hal ini sudah biasa di dunia psikologi bahkan ada julukannya.

Curse of Knowledge

Curse of Knowledge adalah kondisi ketika kita beranggapan kalau orang yang dia ajak bicara itu punya pengetahuan yang setara dengan kita. Jadi karena beranggapan begitu, kita cenderung memakai kata-kata sulit yang mungkin hanya kita yang mengerti.

RajaBackLink.com

Hal ini cukup sering terjadi terutama ke kalangan akademisi, contohnya tenaga pengajar.

Ada beberapa pengajar yang selalu memakai kata-kata sulit dan tingkat tinggi ke siswanya.

Karena Curse of Knowledge ini, pastinya mengakibatkan miskomunikasi antara si pembicara dan si pendengar. Ini keliatan sepele, tapi fatal banget akibatnya… salah satunya di dunia marketing

Orang-orang yang bergelut di dunia marketing selalu dilatih untuk berbicara dengan baik salah satu alasannya agar Curse of Knowledge ini gak terjadi dan klien bisa ngerti omongan si marketer/seller.

Bayangin.. kalau kliennya gak ngerti omongan si seller, pasti rugi besar.

Penelitian tentang Curse of Knowledge

Ternyata fenomena ini gak cuma omong kosong, bisa dibuktikkan lewat penelitian.

Tahun 1990, Universitas Stanford mengadakan penelitian buat membuktikkan fenomena ini.

Jadi, peserta penelitian dibagi 2 :

Tim A ditugaskan buat mengetuk meja sesuai nada lagu yang mereka pikirkan.

Tim B ditugaskan buat menebak judul lagu sesuai nada ketukannya.

Kira-kira ilustrasinya gini..

[2]

Hasilnya..

Tim B hanya bisa menebak lagu dengan rasio 2,5%!

Kecil banget.

Sebelum penelitian dilaksanakan, tim A ditanya tentang berapa kemungkinan tim B untuk menebak lagunya.Tim A memprediksi kemungkinannya 50%.

Antara rasio yang bisa ditebak tim B beda jauh dengan kemungkinan yang diprediksi tim A. Ini menunjukkan kalau tim A ini menganggap tim B bisa menebak lagunya (dengan kemungkinan 50%).

Saat kita terkena Curse of Knowledge, kita sama seperti tim A. Kita menganggap orang lain tau apa yang kita pikirkan, tau maksud kita. Padahal kenyataannya gak begitu.

Bagaimana cara mengatasinya ?

1) Jangan pernah berhenti belajar

Kenapa ? 

Ingat-ingat kalimat dibawah ini :

[3]

Dengan menggunakan kosakata sulit bukan berarti kita sudah cukup pintar. Itu tandanya kita masih bodoh tentang cara menjelaskan ke orang lain.

2) Kenali pendengar

Bukan pendengar diajak kenalan. Bukan bukan..

Maksudnya, penjelasan yang mau kita ucapkan harus sesuai dengan kemampuan pendengar.

Contoh kita mau menjelaskan tentang cara bertanam ke orang desa pedalaman. Jangan gunakan bahasa Inggris yang susah atau bahasa baku sesuai KBBI. 

Yang ada ya gak paham dong..

Coba sesuain, gunain bahasa sehari-hari atau lebih bagus kalau memakai bahasa daerah setempat.

3) Ketimbang menjelaskan dengan fakta, gunakan teknik Storytelling

Antara membaca buku sains yang sebagian besar isinya data dan membaca novel yang ceritanya bagus banget.. lebih betah baca yang mana ? 

Atau gampangnya gini, antara dengerin penjelasan guru dan dengerin gibahan temen, lebih enak dengerin yang mana ? (Bukan bermaksud merendahkan semua guru ya.. hanya sebagai contoh)

Tentu, yang ada ceritanya lebih menarik.

Gunakan storytelling dalam menjelaskan dan jangan lupa sisipkan fakta di dalamnya.

-Diogenes

Sumber Gambar :

[1] Kaskus

[2] Explain Visually

[3] Quora

Referensi :

https://id.quora.com/Mengapa-orang-yang-pintar-terkadang-tidak-bisa-menjelaskan-masalah-secara-sederhana

https://www.lifehack.org/articles/communication/are-you-suffering-from-the-curse-knowledge.html

https://hbr.org/2006/12/the-curse-of-knowledge

https://nicholasreese.com/curse-of-knowledge/