Kebijakan Baru YouTube Untuk Memasang Iklan Kapan Saja dan Pada Siapa Saja

Persiapkan dirimu teman-teman! Karena Youtube baru saja meresmikan kebijakan untuk memasang iklan di setiap video yang ada di youtube, bahkan walaupun channel tersebut tidak terafiliasi dengan Youtube Partner Program.

Jadi, content creator kecil yang ada di youtube (yang videonya belum termonetisasi) akan melihat iklan di videonya, tapi semua penghasilannya akan ditarik youtube. Ya analoginya seperti memasang iklan secara gratis dari hasil kerja kerasmu untuk buat video youtube.

Penjelasan Singkat Mengenai YouTube Partner Program

kebijakan baru youtube dapet uang dari iklan

Kalau kita menonton video dari youtube, otomatis muncul kan beberapa iklan dari content creator yang kamu kenal? Nah, para pembuat konten ini, mereka tergabung dalam youtube partner program.

Artinya, mereka mendapatkan penghasilan, mendapatkan uang, dari iklan yang ada di videonya.

RajaBackLink.com

Tapi, kebijakan baru YouTube ini menyatakan bahwa YouTube mempunyai hak penuh atas iklan, mereka sekarang dapat memasang iklan di mana saja dan kapan saja.

Baca juga: Bermain Game Merugikan Indonesia Triliunan Rupiah

Bahkan mungkin ketika kamu melihat channel YouTube non-profit atau mereka yang tidak terafliasi dengan Partner Program akan terdampak.

Kamu bisa saja melihat iklan pada video yang diunggah oleh akun dengan 10 subscribers. Karena kebijakan ini membuat YouTube berkuasa atas iklan.

Tentunya kebijakan ini menuai banyak kontroversi, banyak pembuat konten yang merasa dirugikan karena semua revenue atau penghasilan iklan akan diberikan ke YouTube.

Apakah YouTube Memonopoli Iklan?

Tidak dapat dipungkiri bahwa sektor periklanan atau advertising sangat menguntungkan bagi YouTube dan menjadi sumber penghasilan utama perusahaan.

Terakhir, kuartal ketiga (Q3) tahun 2020, YouTube berhasil membukukan pendapatan $5 miliar USD atau setara dengan ~Rp 70 triliun. Artinya kurang lebih, selama setahun YouTube dapat membukukan Rp 280 triliun dari sektor periklanan saja.

Periklanan juga menjadi sumber penghasilan utama para pembuat konten di YouTube, mereka mengandalkan iklan untuk bisa mendapatkan penghasilan.

Sekarang YouTube dapat menaruh iklan lebih banyak di platformnya, melalui kebijakan YouTube terbaru. YouTube tidak dapat meemastikan berapa banyak channel yang akan terdampak, tapi pihak YouTube memberikan informasi bahwa semua channel baik kecil maupun besar yang tidak terkait YPP harus siap.

Tentang YouTube Partner Program

Setelah sebelumnya membahas mengenai bagaimana YouTube harus memonopoli sektor periklanan mereka, ini kita akan bahas soal YouTube Partner Program (YPP).

Dahulu, semua channel dengan jumlah subscribers berapapun dapat mendapatkan penghasilan dari YouTube dari hasil unggahan videonya.

Setelah direvisi dua kali pada tahun 2016 dan 2017, YouTube mulai melakukan reformasi besar-besaran yang mewajibkan semua content creator wajib mempunyai 4000 jam tayang aktif selama setahun dan 1000 subscribers.

Karena YouTube menilai banyaknya content creator asal-asalan, apalagi diperparah dengan kasus video Logan Paul pada awal 2018 yang memperlihatkan mayat pada saat ke Hutan Aokigahara di Jepang.

YouTube semakin memperketat YouTube Partner Program (YPP), bisa jadi di masa depan juga ada perubahan yang mempersulit semua orang untuk mendapatkan penghasilan dari YouTube, persiapkan saja dirimu, folks!