Rangkuman Materi Sejarah Lengkap Kelas 11 SMA/SMK/MA

Rangkuman materi sejarah yang lengkap untuk kelas 11 SMA SMK maupun meliputi hal-hal seperti mempelajari tentang kolonialisme dan imperialisme. Analisis tentang kemaharajaan VOC tentunya akan melahirkan beberapa hal yang membuat para murid memahami tentang sejarah Indonesia yang pernah terjadi. Apalagi khususnya tentang pembahasan perang melawan kolonialisme akan dikupas tuntas dengan lebih lengkap. Akan tetapi, hal itu tentunya berupa poin-poin tertentu yang memang sangat penting.

Peran penjajahan dalam melawan Hindia Belanda juga merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami. Sebab hal itulah yang mengantarkan Indonesia memiliki beberapa hal tertentu yang akan dipaparkan dalam beberapa poin. Sehingga nantinya akan mempermudah Anda dalam memahaminya. 

Pelajaran sejarah tentunya tidak akan lengkap tanpa adanya kesadaran diri untuk membangun jati diri yang mencintai tanah air. Dengan memiliki nilai-nilai tertentu sehingga dapat memahaminya dengan baik. Ada juga paham-paham serta istilah-istilah tertentu yang perlu dipahami oleh murid. Guna mendapatkan penganalisisan dari apa yang dipelajari sehingga mendapatkan kesimpulan tertentu.

Peristiwa kemerdekaan tentu juga menjadi hal yang krusial untuk dipelajari. Meskipun dalam bentuk poin poin tertentu. Hal tersebut menyangkut tentang tanggal-tanggal penting yang merupakan peristiwa monumental bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan. Para murid juga  nanti dapat meneladani para tokoh dari proklamasi yang memiliki jiwa patriotisme dan cinta tanah air yang rela mengorbankan nyawanya.

RajaBackLink.com

Pada orang rangkuman materi sejarah tersebut tentunya sangat lengkap dan banyak evaluasi serta analisis yang akan dipelajari. Oleh karena Pentingnya itu, penting pada saat pembelajaran dilakukan. Tentunya tujuannya adalah untuk mengamalkan nilai-nilai dari perjuangan untuk masa revolusi. Hal itu untuk mendapatkan persatuan dan kesatuan dan menanamkan cinta tanah air serta rela berkorban tanpa pamrih. Selain itu juga, akan menimbulkan sikap saling pengertian dan juga menghargai satu sama lain.

Bab 1: Antara Kolonialisme dan Imperialisme

Saat ini, Dapat dirasakan bahwa kemandirian dan kekuatan ekonomi Indonesia masih lemah.Hal ini karena pengaruh kekuatan asing dan hutang luar negeri yang tidak sedikit. Begitu juga kalau mencermati perkembangan budaya dan gaya hidup sebagian generasi mudakita justru lebih bangga dan menyenangi budaya dari Barat.

Kalau kita renungkan berbagai masalah tersebut berakar dari berkembangnya kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia sejak abad ke-17.Nah, mulai saat itu kita tidak memiliki kemandirian dan kedaulatan baik secara ekonomi, politik maupun budaya. Maka di bab ini akan dibahas mengenai sejarah Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia

A. Melacak Perburuan “Mutiara dari Timur”

Perlu disadari bahwa Nusantara merupakan kepulauan yang sangat kaya dan indah.Bagaikan “mutiara dari timur”, Nusantara atau Kepulauan Indonesia memiliki flora dan fauna yang sangat berwarna-warni, hasil dan persediaan tambang ada di mana-mana, begitu juga hasil pertanian dan perkebunan melimpah dengan hasil rempah-rempah.

1. Memahami Motivasi, Nafsu, dan Kejayaan Barat

Di dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra.Aktivitas penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas penemuan dunia baru ini tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk survive, memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan bukan sekedar motivasi, tetapi juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik.

2. Menganalisis Petualangan, Penjelajahan dan Penemuan Dunia Baru

Salah satu faktor yang membuat bangsa Barat menjelajah adalah takluknya Konstantinopel ke tangan islam. Sebab, hal ini menjadikan harga rempah-rempah melambung tinggi.Karena itulah mereka berkelana mencari rempah-rempah.Seiring berjalannya waktu, tujuan mereka tidak hanya untuk rempah-rempah, tetapi ada tujuan yang lebih luas. Tujuannya antara lain: 

  • Gold. (Kekayaan)
  • Glory. (Kekuasaan)
  • Gospel. (Menyebarkan Agama)

Adapun Bangsa-bangsa yang pernah menjelajah Nusantara adalah:

  • Spanyol .
  • Portugis.
  • Belanda.
  • Inggris.

B. Menganalisis Kemaharajaan VOC

1. Lahirnya VOC

Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan “Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur”.VOC secara resmi didirikan di Amsterdam pada 20 Maret 1602.

2. VOC Semakin Merajalela

Cara-cara VOC untuk mengeksploitasi Indonesia adalah dengan:

  • Merebut pasaran produksi pertanian, biasanya dengan memaksakan monopoli, seperti monopoli rempah-rempah di Maluku.
  • Tidak ikut aktif secara langsung dalam kegiatan produksi hasil pertanian. Cara memproduksi hasil pertanian dibiarkan berada di tangan kaumPribumi, tetapi yang penting VOC dapat memperoleh hasil-hasilpertanian itu dengan mudah, sekalipun harus dengan paksaan.
  • VOC sementara cukup menduduki tempat-tempat yang strategis.
  • VOC melakukan campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara, terutama menyangkut usaha pengumpulan hasil bumi dan pelaksanaan monopoli. Dalam kaitan ini VOC memiliki daya tawaryang kuat, sehingga dapat menentukan harga.
  • Lembaga-lembaga pemerintahan tradisional/kerajaan masih tetapdipertahankan dengan harapan bisa dipengaruhi/dapat diperalat,kalau tidak mau baru diperangi.

3. Bubarnya VOC

VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799.VOC dibubarkan karena mengalami berbagai problem yak tak kunjung terselesaikan.

C. Mengevaluasi Penjajahan Pemerintah Hindia Belanda

1. Masa Pemerintahan Republik Bataaf

Masa Pemerintahan Republik Bataaf adalah masa pemerintahan dimana Belanda dikuasai Prancis. Pemerintahan ini berlaku sejak 1795-1806 M. Adapun yang menjadi Gubernur Jendral yang memimpin Nusantara adalah: William Daendels dan Jansenn.

2. Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia (1811-1816)

Tanggal 18 September 1811 adalah tanggal dimulainya kekuasaan Inggris di Hindia.Gubernur Jenderal Lord Minto secara resmi mengangkat Raffles sebagai penguasanya.Pusat pemerintahan Inggris berkedudukan di Batavia.

3. Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda

Tahun 1816 Raffles mengakhiri pemerintahannya di Hindia.Pemerintah Inggris sebenarnya telah menunjuk John Fendall untuk menggantikan Raffles.Tetapi pada tahun 1814 sudah diadakan Konvensi London.Salah satu isi Konvensi London adalah Inggris harus mengembalikan tanah jajahan di Hindia kepada Belanda.Dengan demikian pada tahun 1816 Kepulauan Nusantara kembali dikuasai oleh Belanda.Sejak itu dimulailah Pemerintahan Kolonial Belanda.

Adapun kebijakan yang digunakan Belanda dalam menjalankan penjajahannya adalah:

  • Jalan tengah bersama Komisaris Jenderal
  • Sistem tanam  paksa.
  • Sistem usaha swasta.
  • Penyebaran agama Kristen.

Bab 2: Perang Melawan Kolonialisme

A. Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampai abad ke-18)

Perlawanan yang terjadi pada abad ke-16 di berbagai daerah ditujukan kepada Portugis, Spanyol dan Belanda.Kemudian perlawanan rakyat pada abad ke 17 dan 18 umumnya ditujukan kepada dominasi kongsi dagang VOC (Belanda).

Perlawanan rakyat Indonesia dilatarbelakangi karena tindakan monopoli, keserakahan dan intervensi politik dengan devide et impera dari pemerintahan kongsi dagang itu. Perlawanan rakyat Indonesia itu umumnya memang dapat dipatahkan oleh kekuatan musuh yang sering berlaku licik dan memiliki persenjataan yang lebih lengkap.

Berikut perlawanan yang dilakukan rakyat untuk melawan keserakahan kongsi dagang VOC:

  • Aceh Versus Portugis dan VOC. (abad 16)
  • Maluku Angkat Senjata. (abad 16)
  • Sultan Agung Versus J.P. Coen. (abad 17)
  • Perlawanan Banten. (abad 17)
  • Perlawanan Goa. (abad 17)
  • Rakyat Riau Angkat Senjata. (abad 18)
  • Orang-orang Cina Berontak di Batavia. (abad 18)
  • Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said. (abad 18)

B. Mengevaluasi Perang Melawan Penjajahan Kolonial Hindia Belanda

Perang yang terjadi pada abad ke-18 dan 19 dan awal 20 merupakan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda.Pemerintah kolonial Belanda menjalankan taktik perang yang licik dan kejam.Tipu daya, pura-pura mengajak damai, mengadu domba dan menangkapi anggota keluarga pimpinan perang Indonesia.

Berikut perang dan perlawanan yang digencarkan rakyat Nusantara untuk melawan penjajahan Hindia Belanda:

1. Perang Tondano (abad 18 dan 19)

Tokoh yang terkenal dalam perang ini adalah Tewu, Sarapung, Korengkeng, Lumingkewas Matulandi, dan Lonto Kamasi.

2. Perlawanan di Maluku (abad 19)

Tokoh yang terkenal dalam perlawanan ini adalah Kapten Pattimura dan Martha Christina Tiyahahu.

3. Perang Padri (abad 19)

Tokoh yang terkenal dalam perang ini adalah Tuanku Imam Bonjol.

4. Perang Diponegoro (abad 19)

Tokoh yang terkenal dalam perang ini adalah Pangeran Diponegoro

5. Perlawanan di Bali (abad 19)

Tokoh yang terkenal dalam perang ini adalah I Gusti Ktut Jelantik

6. Perang Banjar (abad 19)

Tokoh yang terkenal dalam perang ini adalah Pangeran Antasari

7. Aceh Berjihad (abad 19-20)

Tokoh yang terkenal dalam jihad ini adalah Cut Nyak Dieun, Teuku Umar, dan Cut Nyak Meutia

8. Perang Batak

Tokoh yang terkenal dalam perang ini adalah Sisimangraja XII

Bab 3: Membangun Jati Diri Keindonesiaan

A. Menganalisis Tumbuhnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme

Ada beberapa hal yang menghidupkan ruh kebangsaan dan Nasionalisme di Indonesia, antara lain:

1. Politik Etis

Politik Etis adalah kebijakan politik baru yang diterapkan oleh pemerintah colonial Belanda pada awal abad 20. Ada tiga program Politik Etis, yaitu irigasi, edukasi, dan trasmigrasi. Dari program-program ini, akhirnya ruh kebangsaan lahir di tengah-tengah rakyat

2. Pers Membawa Kemajuan

Pada awal abad ke-20, para priyayi baru menuangkan gagasannya melalui pers (media cetak) mengenai isu-isu perubahan.Isu-isu yang dipopulerkan, yaitu terkait dengan peningkatan status sosial rakyat bumiputra dan peningkatan kehidupan di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik.Berkat peran pers, akhirnya rakyat mulai berfikir untuk maju.

3. Modernisme dan Reformasi Islam

Semangat kebangkitan juga didorong oleh gerakan modernis Islam.Semangat modernisme itu berlandaskan pada pencarian nilai-nilai yang mengarah pada kemajuan dan pengetahuan. 

Modernisme diartikan sebagai cara berpikir dengan peradaban Barat, dengan merujuk upaya mengejar ketertinggalan melalui pencarian mendasar etik kepada Islam untuk kebangkitan politik dan budaya.

Reformasi biasanya diartikan sebagai pembaruan melalui pemurnian agama. Reformasi agama (Islam) diartikan sebagai gerakan untuk memperbaharui cara berpikir dan cara hidup umat menurut ajaran yang murni.

B. Menganalisis Perjuangan Organisasi Pergerakan Kebangsaan

Untuk menyatukan masyarakat yang sudah memiliki jiwa bergerak untuk kebangsaan, maka dibentuklah berbagai organisasi. Diantaranya:

1. Organisasi Awal Pergerakan

  • Budi Utomo. (1908)
  • Sarekat Islam. (1909)
  • Indische Partij. (1912)

2. Organisasi Keagamaan

  • Muhammadiyah (1912)
  • Nahdlatul Ulama (1926)
  • Al Irsyad. (1914)
  • Sumatera Thawalib. (1918)
  • Persatuan Tarbiyah Islamiyah. (1930)
  • Persatuan Islam. (1923)
  • Majelis Islam Ala Indonesia yang pada tahun 1943 berubah menjadi Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

3. Organisasi Pemuda

  • Trikoro Darmo. (1915)
  • Jong Sumatera Bond. (1917)
  • Jong Minahasa.
  • Jong Celebes.
  • Jong Ambon.
  • Perhimpunan.
  • Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). (1925)
  • Jong Indonesia. (1927)

4. Organisasi Wanita

  • Putri Mardika. (1912)
  • Kartini Fonds. (1912)
  • Pawiyatan Wanito. (1915)
  • Wanita Susilo. (1918)
  • Budi Sejati. (1919)
  • Sarekat Siti Fatimah. (1918)
  • Aisyiah. (1914)
  • Nahdatul Fa’at. (1920)
  • Wanita Utama. (1921) 
  • Wanita Khatolik. (1924)  
  • Wanita Taman Siswa. (1922)
  • Jong Islamieten Bond Dames Afdeeling.(1925)
  • Putri Indonesia. (1927)
  • Puteri Setia. (1928)

5. Partai Komunis Indonesia. (1914)

6. Perhimpunan Indonesia. (1908)

7. Taman Siswa. (1922)

8. Organisasi Buruh. (1918)

C. Menganalisis Proses Penguatan Jati Diri Bangsa

Proses penguatan jati diri bangsa diawali dari adanya peristiwa “Sumpah Pemuda”. Peristiwa ini terjadi di acara Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 1928.

Dalam peristiwa ini telah digelorakan semangat persatuan dan kesatuan yang sangat penting artinya bagi perjuangan rakyat Indonesia pada masa-masa berikutnya.Acara ini juga menunjukkan identitas keindonesiaan.Dan pada akhirnya Indonesia merdeka adalah tujuan dari seluruh pemuda yang ada di negeri Nusantara.

Bab 4: Tirani Matahari Terbit

Tirani adalah sebuah yang menggambarkan kekejaman.Sedangkan Matahari terbit adalah julukan bagi Negara Jepang.Jepang menduduki Nusantara dalam kurun waktu 1942-1945.

A. Menganalisis Awal Pemerintahan “Saudara Tua”

1. Penguasaan Kepulauan Indonesia

Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942 M. Keinginan Jepang untuk menguasai Indonesia karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri Jepang. Jepang sendiri masuk ke Indonesia dengan cepat dan merata

2. Selamat Datang “Saudara Tua”

Kedatangan Jepang di Indonesia disambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia.Jepang dielu-elukan sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda.

3. Pembentukan Pemerintahan Militer

Wilayah Hindia-Belanda dibagi menjadi 3 wilayah pemerintahan militer:

Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Kedua Puluh Lima (Tomi Shudan) untuk Sumatera. Pusatnya di Bukittinggi.

Pemerintahan militer Angkatan Darat, yaitu Tentara Keenam Belas (Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura. Pusatnya di Jakarta. Kekuatan pemerintah militer ini kemudian ditambah dengan Angkatan Laut (Dai Ni Nankenkantai).

Pemerintahan militer Angkatan Laut, yaitu (Armada Selatan Kedua) untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Pusatnya di Makassar.

4. Pemerintahan Sipil

Untuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yangbersifat militer, Jepang juga mengembangkan pemerintahan sipil.Pada bulan Agustus 1942.

B. Menganalisis Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang

Banyak organisasi pergerakan yang dibentuk pada zaman Jepang.Sama seperti organisasi-organisasi pergerakan pada umumnya, yaitu organisasi yang bersifat semimiliter dan militer. Berikut ini akan dipaparkan  organisasi pergerakan di zaman pendudukan Jepang.

1. Organisasi Sosial Kemasyarakatan:

  • Gerakan Tiga A. (29 Maret 1942)
  • Pusat Tenaga Rakyat. (16 April 1943)
  • MIAI dan Masyumi.
  • Jawa Hokokai. (1944)

2. Organisasi-organisasi Militer dan Semimiliter

  • Pengerahan Tenaga Pemuda.
  • Organisasi Semimiliter:
  • Seinendan.
  • Keibodan.
  • Barisan Pelopor.
  • Hizbullah.
  • Organisasi Militer:
  • Heiho.
  • PETA.

C. Menganalisis Pengerahan dan Penindasan Versus Perlawanan

Di balik senyum manis dan propaganda yang menjanjikan, ternyata Jepang bertindak kejam. Jepang telah mengerahkan semua potensi dan kekuatan yang ada untuk menopang perang yang sedang mereka hadapi untuk melawan Sekutu.Jepang juga menguras aset kekayaan yang dimiliki Indonesia untuk memenangkan perang dan melanjutkan industri di negerinya.

1. Ekonomi Perang

Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, diterapkan konsep “Ekonomi Perang”.Artinya, semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang.

2. Pengendalian di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Pemerintah Jepang mulai membatasi kegiatan pendidikan.Jumlah sekolah juga dikurangi secara drastis.Selain itu Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang.Mereka juga harus melakukan kegiatan kerja bakti (kinrohosyi).Akibat keputusan pemerintah Jepang tersebut, membuat angka buta huruf menjadi meningkat.

3. Pengerahan Romusa (Kerja Paksa)

Rakyat Indonesia yang menjadi romusa itu diperlakukan dengan tidak senonoh, tanpa mengenal peri kemanusiaan.

Mereka dipaksa bekerja sejak pagi hari sampai petang, tanpa makan dan pelayanan yang cukup, padahal mereka melakukan pekerjaan kasar yang sangat memerlukan banyak asupan makanan dan istirahat.Mereka hanya dapat beristirahat pada malam hari.Kesehatan mereka tidak terurus.Tidak jarang di antara mereka jatuh sakit bahkan mati kelaparan.

4. Perang Melawan Tirani Jepang

  • Aceh Angkat Senjata. (1942)
  • Perlawanan di Singapura. (1944)
  • Perlawanan di Indramayu. (1944)
  • Rakyat Kalimantan Angkat Senjata.
  • Perlawanan Rakyat Irian.
  • PETA di Blitar Angkat Senjata.

D. Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan

1. Dampak pendudukan Jepang di Indonesia

Pendudukan Jepang di Indonesia menjadikan rakyat semakin sengsara, serta kehidupan yang semakin sulit.Semua gerak dikontrol oleh pemerintah Jepang.Selama itu pula, Jepang menerapkan kebijakan ekonomi berdasarkan azas ekonomi perang, yaitu menerapkan berbagai peraturan, pembatasan, dan penguasaan produksi oleh negara untuk kemenangan perang.

2. Janji kemerdekaan

Pada tahun 1944,  Jenderal Kiniaki Kaiso memberikan janji kemerdekaan (September 1944). Sejak itulah Jepang memberikan izin kepada rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah Putih di samping bendera Jepang Hinomaru.

3. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Dasar negara dibentuk melalui Badan Penyidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia dan disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Bab 5: Indonesia Merdeka

Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, hal ini ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi.Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan perjuangan bersama rakyat Indonesia. Banyak tokoh berperan dalam proses perjuangan tersebut. Berikut kronologis dari pra hingga detik-detik pembacaan teks proklamasi:

A. Dari Rengasdengklok Hingga Pengangasan Timur

  • Jepang Kalah Perang dengan Sekutu. (15 Agustus 1945)
  • Perbedaan Pendapat dan Penculikan. (15 Agustus 1945)
  • Perumusan Teks Proklamasi Hingga Pagi. (16 Agustus 1945)
  • Pembacaan Proklamasi Pukul 10.00 Pagi. (17 Agustus 1945)
  • Kebahagiaan Rakyat atas Kemerdekaan Indonesia.

B. Menganalisis Terbentuknya NKRI

Berikut kronologis terbentuknya NKRI:

  • Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. (18 Agustus 1945) 
  • Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah. (19 Agustus 1945) 
  • Pembentukan Badan-Badan Negara. (29 Agustus 1945)
  • Pembentukan Kabinet. (2 September 1945)
  • Pembentukan Berbagai Partai Politik.
  • Komite van Aksi dan Lahirnya Badan-badan Perjuangan.
  • Lahirnya Tentara Nasional Indonesia.
  • Badan Keamanan Rakyat.
  • Tentara Keamanan Rakyat.
  • Dari TKR, TRI, ke TNI.

C. Meneladani Para Tokoh Proklamasi

Para tokoh proklamasi adalah orang yang sangat berjasa bagi Indonesia. Sebab jikalau tidak ada mereka, Indonesia mungkin tidak akan merdeka. Karenanya para tokoh proklamasi adalah pahlawan yang patut kita ketahui dan diteladani perjuangannya. Berikut tokoh-tokoh proklamasi yang harus kita ketahui:

  • Ir. Sukarno.
  • Moh Hatta.
  • Ahmad Subarjo.
  • Sukarni Kartodiwiryo.
  • Sayuti Melik.
  • Burhanuddin Mohammad Diah.
  • Latif Hendraningrat Sang Komandan Peta.
  • S. Suhud.
  • Suwiryo.
  • Muwardi.
  • Frans Sumarto Mendur.
  • Syahruddin.
  • F. Wuz dan Yusuf Ronodipuro.

Bab 6: Revolusi Menegakkan Panji-Panji NKRI

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 bukan titik akhir perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan.Belanda yang telah ratusan tahun merasakan kekayaan Indonesia enggan mengakui kemerdekaan Indonesia.Sekutu yang telah memenangkan Perang Dunia II merasa memiliki hak atas nasib bangsa Indonesia.

Belanda mencoba masuk kembali ke Indonesia dan menancapkan kolonialisme dan imperialismenya.

A. Kondisi Awal Indonesia Merdeka

Secara politis keadaan Indonesia pada awal kemerdekaan belum begitu mapan.Ketegangan, kekacauan, dan berbagai insiden masih terus terjadi. Hal ini tidak lain karena masih ada kekuatan asing yang tidak rela kalau Indonesia merdeka.

1. Kedatangan Sekutu dan Belanda

Meski Indonesia sudah merdeka, Belanda dan Sekutu tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia, sehingga mereka melancarkan kembali invasi militernya.

2. Merdeka atau Mati!

Kedatangan Sekutu di Indonesia menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat Indonesia.Apalagi dengan memboncengnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.Hal ini mengakibatkan berbagai upaya penentangan dan perlawanan dari masyarakat. Antara lain:

  • Perjuangan rakyat Semarang dalam melawan tentara Jepang. (7-19 Oktober 1945)
  • Pengambilalihan kekuasaan Jepang di Yogyakarta (26 September-7 Oktober 1945)
  • Ribuan Nyawa Arek Surabaya untuk Indonesia (25 Oktober-28 November 1945)
  • Pertempuran Palagan Ambarawa (29 November-15 Desember 1945)
  • Pertempuran Medan Area.
  • Bandung Lautan Api. (24 Maret 1946)
  • Berita Proklamasi di Sulawesi.
  • Operasi Lintas Laut Banyuwangi – Bali.

B. Mengevaluasi Perjuangan Bangsa: Antara Perang dan Damai

Bangsa Indonesia sadar bahwa kekuatan senjata bukan satu-satunya jalan untuk mencapai kemerdekaan. Jalur diplomasi atau perundingan adalah jalan lain yang perlu ditempuh bangsa Indonesia. Berikut peristiwa perdamaian yang pernah dilakukan bangsa Indonesia.

  • Perjanjian Linggarjati. (25 Maret 1947)
  • Agresi Belanda I. (21 Juli 1947)
  • Komisi Tiga Negara sebagai mediator yang berharga.
  • Perjanjian Renville. (8 Desember 1947)
  • Agresi Militer II : Tekad Belanda Melenyapkan RI (19 Desember 1948)
  • Peranan PDRI sebagai Penjaga Eksistensi RI.(19 Desember 1948)
  • Peranan Serangan Umum 1 Maret 1949 untukMenunjukkan Eksistensi TNI.
  • Belanda semakin terjepit dalam Persetujuan RoemRoyen. (14 April 1949)
  • Peristiwa Yogya Kembali. (29 Juni 1949)
  • Konferensi Inter Indonesia untuk Kebersamaan Bangsa. (19 Juli 1949)
  • KMB dan Pengakuan Kedaulatan. (23 Agustus-2 November 1949)
  • Pembentukan Republik Indonesia Serikat. (27 Desember 1949)
  • Penyerahan dan Pengakuan Kedaulatan. (27 Desember 1949)
  • Kembali ke Negara Kesatuan. (17 Agustus 1950)

C. Mengamalkan Nilai-nilai Kejuangan MasaRevolusi

Peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi dalam perang kemerdekaan, banyakmengandung nilai-nilai positif.Sudah selayaknya sebagai siswa yang cinta kepada Tanah Air untuk meneladani nilai-nilai perjuangan yang dicontohkan para tokoh kemerdekaan. Beberapa nilai perjuangan yang dimaksud antara lainsebagai berikut.

  • Persatuan dan Kesatuan.
  • Rela Berkorban dan Tampa Pamrih.
  • Cinta Pada Tanah Air.
  • Saling Pengertian dan Harga Menghargai.