fbpx

Tahanan di China Dipaksa Donor Organ Demi Keuntungan Negara

LONDON, Inggris Raya – Organ dari anggota tahanan yang ditahan dalam penjara China diambil secara paksa dan dikoleksi oleh otoritas setempat — terkadang saat pasiennya masih hidup. Sesuai dengan yang diberitakan dalam pengadilan internasional dan diwartakan dari London.

Beberapa orang dari 1,5 juta tahanan yang ada di Penjara Cina dibunuh dan diambil organnya untuk perdagangan organ yang bernilai $1 miliar USD per tahunnya atau sekitar Rp 15 triliun per tahun, menurut investigasi independen pengadilan China.

tahanan di china dipaksa donor organ demi keuntungan negara china
Transplantasi ginjal di Xiangnya Hospital of the Central South University, Hunan Province. ©Fu zhiyong – Imaginechina

“Organ yang diambil paksa sudah dilakukan selama bertahun-tahun di Cina dalam skala yang signifikan,” diwartakan. Praktik ini termasuk “salah satu yang tidak manusiawi — basis mati dibalas mati.

Baca juga: Menghirup Oksigen Murni dapat Membunuhmu

RajaBackLink.com

Pada tahun 2014, media melaporkan bahwa China akan memberhentikan praktik mengambil organ dari tahanan yang akan dieksekusi mati dan katanya akan mengandalkan donor ogrgan nasional.

Menteri Luar Negeri China pada Selasa lalu tidak dapat berkomentar apa-apa mengenai penemuan oleh lembaga independen ini.

Dalam pernyataan yang diterbitkan bersama dengan catatan terakhir pengadilan, praktik ini disebut Falun Gong, suatu metode untuk menerapkan kedisiplinan spiritual—etnis minoritas yang sekarnag jadi tahanan di Cina bagian barat juga mungkin ditargetkan.

“Praktisi Falun Gong sudah menjadi sumber utama dari suplai organ,” kata Jaksa, sementara “persekusi bersama dan tes medis dari Muslim Uighur adalah yang terbaru (kasusnya).” Hal ini tentu berarti bahwa tes medis bagi Muslim Uighur hanya akan membuat mereka sebagai “bank donor organ”.

Alegasi dari donor paksa organ pertama kali jadi sorotan di tahun 2001, ketika ada marak terjadi aktivitas transplantasi yang terdaftar di China, dan waktu tunggu menjadi relatif singkat. Website Cina mengiklankan jantung, paru-paru, dan ginjal untuk dijual dan “di-booking“.

Beberapa penyintas dari kamp penjara mengatakan di pengadilan bagaimana mereka dilakukan pengecekan medis seperti tes darah, X-ray dan ultrasonik, dalam pernyataan. “Pakar melaporkan bahwa alasan masuk akal dari pengecekan ini adalah untuk memastikan bahwa organ sang korban sehat dan cocok untuk transplantasi,” menambahkan.

Suatu hati yang sehat, contohnya, dapat dijual dengan harga $160.000 USD atau sekitar Rp 2,5 miliar.

Pengadilan menambahkan bahwa kriminal kemanusiaan ini telah dilakukan kepada banyak tahanan. Dalam sidang terakhir, International Coalition to End Transplant Abuse di Cina meminta bantuan komunitas internasional untuk memberhentikan aksi tidak manusiawi ini—donor organ paksa.

Hal ini dilaporkan oleh Saphora Smith di London. Sementara diwartakan dari Beijing oleh Dawn Liu dan Ed Flanagan dalam NBC News.

Kelanjutan kasusnya masih ditangani oleh lembaga independen China Tribunal, kasus ini dianggap “kurang bukti” oleh pengadilan di China.

Lihat laporan lainnya di The Guardian.

Baca artikel menarik lainnya tentang kriminal di Sainsologi.