Bagaimana Tikus Mengubah Surga Mereka Jadi Neraka Distopia

Ini adalah kasus yang sangat bisa direfleksikan dalam kehidupan manusia. Dapat dilihat dalam eksperimen dimana tikus diberikan surga dunia (makanan cukup, hidup enak, selalu dibersihkan), tetapi setelah beberapa lama, tempat itu berubah jadi neraka.

Eksperimen yang sangat berkaitan dengan kehidupan manusia. Bagaimana overpopulasi sangat berkaitan erat dengan meningkatknya jumlah kriminal dan perilaku represif.

Proses Tikus Mengubah Surga Tempat Tinggal Mereka jadi Neraka

bagaimana tikus mengubah surga mereka jadi neraka distopia
©Yoichi R. Okamoto

Pada tahun 1972, pengamat perilaku hewan John Calhoun membuat sebuah eksperimen dimana ia membuat ‘Universe 25’ atau sebutan bagi dunia surga bagi para tikus.

Baca juga: Stockholm Syndrome, Kejadian Aneh Tapi Nyata!

RajaBackLink.com

Mereka semua berada dalam suatu kandang utopia, berisikan banyak gedung-gedung tinggi penuh makanan, lalu semuanya tidak ada yang kelaparan dan tidak ada yang kotor karena selalu dibersihkan.

Calhoun mengamati tiap-tiap peristiwa, setiap 60 hari, populasinya bertambah dua kali lipat yang dimulai dari 4 pejantan dan 4 betina hingga 2.200 populasi pada hari ke ~560.

Setelah itu, populasinya kemudian semakin menurun dari hari ke hari hingga akhirnya mereka semua punah pada rasio yang tidak dapat dipulihkan.

Pada awalnya empat penjantan dan betina tersebut hidup dengan bahagia, hingga populasi menjadi ‘padat’ mereka semua mulai menyerang satu sama lain.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Tikus-tikus mulai menjadi malas, setiap hari hanya tidur dan makan. Hampir setiap hari, semua tikus berdiri di tengah menunggu dikasih makan dan mulai menyerang satu sama lainnya.

Baca juga: Tak Bisa Berhenti Merokok? Mungkin Kamu Lagi Sedih!

Inilah yang menarik, saat semuanya kacau balau ‘chaos’, mereka yang punya “otoritas” hidupnya aman dan nyaman tidak terikat pada kekerasan. “Otoritas” yang dimaksud di sini adalah mereka membuat kastanisasi sendiri berdasarkan ‘kekuasaan’.

Jadi, mengapa tikus yang harusnya hidup bahagia jadi punah padahal makanan dan minuman dikasih terus? Hal ini ada kaitannya dengan kepadatan penduduk.

Calhoun menyebutnya “The Behavioral Sink“. Jika kelaparan tidak membunuh suatu populasi, mereka akan membunuh kaumnya satu sama lain.

Hal ini berkaitan erat dengan overpopulasi dan kepadatan penduduk. Perilaku mereka berubah ketika populasi di suatu area terlalu banyak, tikus-tikus ini mulai agresif, yang semula surga menjadi neraka.

Masalah ini juga dapat berkaitan erat dengan kehidupan manusia, tahu population bomb tahun 1970? Mereka yang berkontribusi banyak terhadap bertambahnya secara masif populasi bumi atau sebut saja “BOOMER”.

#tikus #eksperimen #sains #faktaunik #tikusberdasi #ilmu #pengetahuan #populasi #overpopulasi #padat