fbpx

Soal dan Jawaban Rekonsiliasi Fiskal Kelas 12 SMK

Soal dan Jawaban Rekonsiliasi Fiskal Kelas 12 SMK ini sangatlah akurat dan juga lengkap. Oleh karena itu, para guru tidak perlu lagi meragukan. Sebab, sudah bisa diberikan untuk dijadikan latihan oleh para murid. Maka para murid akan bisa memahami materi rekonsiliasi fiskal ini dengan cepat. Sehingga nantinya mereka akan bisa siap untuk mengikuti ujian yang akan segera berlangsung. Para guru juga tidak akan perlu lagi repot-repot untuk membuat soal. Supaya para muridnya bisa latihan. Tentu saja itu akan memakan waktu yang begitu lama. Sebab, mereka harus mencari mana saja poin-poin penting yang bisa diberikan kepada setiap para siswa. Pastinya hal itu tidak perlu lagi dilakukan dikarenakan sudah ada latihan soal yang sangat efektif. Sehingga nantinya hasil yang diperoleh pun akan lebih baik lagi.

Para murid akan memperoleh hasil yang memuaskan seperti nilai-nilai yang tinggi. Sebab, mereka sudah mengetahui bagaimana gambaran jelas saat ujian tersebut berlangsung. Apalagi pada materi rekonsiliasi fiskal ini mereka akan sangat memahaminya dengan sebaik mungkin. Untuk itu para murid akan memiliki rasa percaya diri yang kuat. Kemudian juga murid siap dan tenang pada saat mengisi ujian tersebut. Selain itu juga, para siswa tidak akan lagi berniat untuk melakukan suatu kecurangan tertentu. Sebab, hal tersebut akan merugikan. Maka dari itu, kecurangan seperti halnya mencontek ataupun meminta jawaban dan bekerja sama untuk mendapatkan nilai tinggi itu tidak akan terpikirkan oleh mereka. Sebab, mereka memang benar-benar siap untuk mengikuti ujian karena diberikan latihan soal ini. Dengan demikian begitu besar pengaruh dari latihan soal ini agar mempercepat pemahaman para siswa tentunya.

Soal & Jawaban Soal dan Jawaban Rekonsiliasi Fiskal Kelas 12 SMK

1. Rekonsiliasi fiskal diperlukan dalam penyusunan laporan pajak, hal ini disebabkan karena hal-hal sebagai berikut kecuali …
a. Laporan keuangan komersial berbeda dengan laporan keuangan fiskal
b. Terdapat perbedaan standar akuntansi yang digunakan
c. Laporan keuangan komersial sama dengan laporan keuangan fiskal
d. Terdapat ketidakcocokan antara peraturan/ ketentuan satu dengan lainnya
e. Beda tetap dan beda waktu

2. Dasar penyusunan dan pembuatan laporan keuangan komersial perusahaan adalah …
a. ETAP
b. PSAK
c. UU Perpajakan
d. IFRS
e. Perdata

RajaBackLink.com

3. Neraca menurut PSAK harus disajikan dalam bentuk format …
a. Double step
b. Single step
c. T.Account
d. Multiple step
e. Triple step

4. Laporan Keuangan fiskal adalah …
a. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan akuntansi yang berlaku secara umum dan digunakan untuk keperluan penghitungan pajak
b. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan pelaporan kepada pengguna laporan keuangan
c. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan PSAK dan digunakan untuk keperluan penghitungan pajak
d. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan penghitungan pajak
e. Laporan keuangan yang disusun sesuai peraturan PSAK dan digunakan untuk keperluan pengguna laporan keuangan

5. Perbedaan yang bersifat tetap dan sekali pajak tidak memperkenankan suatu biaya, mka selamanya biaya atau pendapatan tersebut harus dikeluarkan dari perhitungan pajak, disebut …
a. Beda kedudukan
b. Beda langsung
c. Beda tidak langsung
d. Beda tetap
e. Beda waktu

6. Metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode jumlah angka tahun, sedangkan ditjen pajak adalah saldo menurun berganda. Perbedaan tersebut disebut …
a. Beda kedudukan
b. Beda langsung
c. Beda tidak langsung
d. Beda tetap
e. Beda waktu

7. Piutang ragu-ragu dihapuskan karena debitur meninggalkan Indonesia dan tidak diketahui alamatnya. Perlakuan untuk koreksi fiskal ini adalah …
a. Tidak ada koreksi
b. Koreksi fiskal positif
c. Koreksi fiskal negatif
d. Koreksi fiskal substantif
e. Koreksi fiskal degrasif

8. Perhatikan data berikut ini :
1) Nilai persediaan akhir dicatat terlalu tinggi
2) Penyusutan mesin disusutkan terlalu kecil
3) Penyusutan gedung permanen 2 % dari harga perolehan
4) Prive untuk pemilik perusahaan
Berdasarkan data diatas, yang termasuk ke dalam koreksi fiskal positif adalah …
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 1) dan 4)
d. 2) dan 3)
e. 2) dan 4)

9. Dalam jumlah gaji karyawan sebesar Rp 150.000.000,00 termasuk juga pengeluaran untuk pimpinan sebesar Rp 200.000,00 sebulan, untuk keperluan biaya sopir dan iuran asuransi kecelakaan dan kematian karyawan sebesar Rp 12.000.000,00, serta pengeluaran untuk beras dibagikan kepada karyawan sebesar Rp 3.000.000,00. Koreksi fiskal untuk gaji karyawan adalah …
a. Koreksi fiskal negatif Rp 150.000.000,00
b. Koreksi fiskal negatif Rp 17.400.000,00
c. Koreksi fiskal positif Rp 17.400.000,00
d. Koreksi fiskal positif Rp 12.000.000,00
e. Koreksi fiskal positif Rp 15.000.000,00

10. Harga perolehan mesin adalah Rp 50.000.000,00 dan disusutkan setahun 20% (saldo menurun) dan memiliki manfaat 4 tahun. Maka koreksi fiskal untuk mesin adalah …
a. Koreksi fiskal negatif Rp 15.000.000,00
b. Koreksi fiskal negatif Rp 25.000.000,00
c. Koreksi fiskal positif Rp 15.000.000,00
d. Koreksi fiskal positif Rp 25.000.000,00
e. Koreksi fiskal positif Rp 30.000.000,00

Uraian
11. Sebutkan dan jelaskan 3 pendekatan dalam penyusunan laporan keuangan fiskal !
Jawaban :
Pendekatan dalam penyusunan laporan keuangan fiskal, yaitu :
a) Laporan keuangan fiskal ekstrakomtabel dengan laporan keuangan bisnis. 
Artinya bahwa laporan keuangan fiskal merupakan produk tambahan, diluar laporan keuangan bisnis.
b) Laporan keuangan fiskal disusun secara beriringan dengan laporan keuangan komersial.
Artinya ketentuan pajak sangat dominan dalam proses penyusunan laporan keuangan, walaupun laporan keuangan komersial disusun berdasarkan prinsip akuntansi bisnis.
c) Laporan keuangan fiskal disusun dengan memasukkan ketentuan pajak dalam laporan keuangan bisnis.
Artinya jika ada ketentuan perpajakan yang tidak sesuai dengan prinsip akuntansi bisnis maka yang diprioritaskan adalah ketentuan pajak. Walaupun laporan keuangan perusahaan didasarkan pada prinsip akuntansi bisnis.

12. Sebutkan dan jelaskan 3 penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dengan fiskal yang disebabkan perbedaan prosedur dan metode akuntansi !
Jawaban :
a) Metode penilaian persediaan 
Dalam akuntansi, banyak metode yang dapat digunakan untuk menentukan persediaan dan harga pokok penjualan, seperti metode identifikasi spesifik (spesific identification), mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama (FIFO), mendahulukan persediaan yang diperoleh terakhir (LIFO), serta harga perolehan yang diperoleh secara rata-rata (weighted average). Dalam perpajakan, metode penilaian persediaan yang diperkenankan digunakan untuk kepentingan perhitungan pajak terutang terbatas kepada metode yang mendahulukan persediaan yang diperoleh pertama (FIFO) dan harga perolehan yang dilakukan secara rata-rata (weighted average) 
b) Metode penyusutan dan amortisasi 
Metode penyusutan menurut akuntansi didisain untuk mempersandingkan antara pengeluaran suatu aset atau penurunan manfaat aset bersamaan dengan manfaat ekonomis yang didapatkan dari penggunaan aset tersebut. Periode penyusutan atau masa manfaa yang digunakan untuk kepentingan perpajakan didasarkan pada ketentuan perundang-undangan perpajakan dan sama sekali tidak terkait dengan masa manfaat aset
c) Metode penghapusan piutang
Menurut akuntansi, saat pembentukan cadangan kerugian piutang perusahaan mengakui adanya kerugian piutang, sedangkan pada saat benar-benar tidak dapat ditagih (piutang harus dihapus) maka tidak lagi mengakui adanya kerugian piutang dan membebankannya ke rekening cadangan kerugian piutang yang telah dibentuk sebelumnya. Dalam ketentuan perundang-undangan perpajakan, salah satu komponen yang tidak diperbolehkan sebagai pengurang penghasilan dalam menentukan Penghasilan Kena Pajak adalah pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan piutang tak tertagih usaha tertentu

13. Jelaskan pengertian beda tetap !
Jawaban :
Beda tetap merupakan perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara akuntansi komersial dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang sifatnya permanen.

14. Jelaskan mengenai koreksi negatif dan sebutkan 3 penyeban koreksi negative!
Jawaban :
Dalam rekonsiliasi fiskal, untuk koreksi fiskal negatif sendiri bisa dikatakan merupakan kebalikan dari fiskal positif. Dengan artian, fiskal negatif ini tujuannya adalah untuk mengurangi laba komersial. Koreksi negatif ini dilakukan jika adanya laba komersial yang nominalnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan pendapatan fiskal. Kemudian, ada pula faktor lainnya yang menyebabkan biaya komersilnya lebih kecil ketimbang biaya fiskal. Penyebabnya adalah sebagai berikut:
a) Selisih penyusutan komersial di bawah penyusutan fiskal
b) Adanya penyesuaian fiskal negatif yang lain dan tidak berasal dari faktor-faktor di atas.
c) Penghasilan yang dikenai pajak PPh Final maupun penghasilan yang tidak digolongkan pada objek pajak, namun masuk dalam kategori peredaran usaha

15. Sebutkan teknik rekonsiliasi fiskal !
Jawaban:
a) Jika suatu penghasilan diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan sejumlah penghasilan tersebut dari penghasilan menurut akuntansi, yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi.
b) Jika suatu penghasilan tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah penghasilan tersebut pada penghasilan menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi.
c) Jika suatu biaya atau pengeluaran diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui sebagai pengurang penghasilan bruto menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan sejumlah biaya atau pengeluaran tersebut dari biaya menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi.
d) Jika suatu biaya atau pengeluaran tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui sebagai pengurang penghasilan bruto menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah biaya atau pengeluaran teersebut pada biaya menurut akuntansi yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi.

Sumber gambar: pexels free images