Dalam suatu perekonomian tidak akan luput kegiatan konsumsi maupun produksi. Oleh karena itu, penting bagi adik-adik untuk memahami seluk beluk bagaimana perilaku konsumen dan produsen. Bahkan materi tersebut sangat penting bagi adik-adik yang duduk di bangku kelas X. Nah, berikut ini pembahasan lebih lengkapnya.
Apa Itu Perilaku Konsumen dan Produsen?
Konsumen merupakan pihak yang memanfaatkan, menggunakan, maupun menghabiskan produkserta jasa untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan sebaliknya produsen merupakan pihak yang membuat sekaligus menghasilkan sesuatu untuk mendapatkan uang.
Kedua kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan oleh konsumen dan produsen saja, ada beberapa pihak lainnya melakukan aktivitas tersebut. Apa sajakah itu? Inilah pelaku ekonomi yang menjalankan aktivitasnya.
1. Rumah Tangga Konsumsi (RTK)
Rumah Tangga memerlukan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya. Penghasilan tersebut yaitu upah kerja (gaji), sewa, laba, serta hasil penjualan.
2. Rumah Tangga Produksi (RTD)
RTD bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi setengah jadi atau jadi. Kemudian menjualnya kepada masyarakat.
3. Pemerintah
Pemerintah bertugas untuk mengendalikan perekonomian masyarakat melalui kebijakannya. Pemerintah juga memiliki peran ganda selain bertanggung jawab mengatur perekonomian, yakni sebagai konsumen dan produsen.
4. Lembaga Keuangan Bank serta Non Bank
LKB atau LKNB memiliki peran memberikan sekaligus menyalurkan dana bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas berupa pinjaman atau lainnya.
5. Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat luar negeri berfungsi sebagai konsumen dan produsen dalam transaksi ke luar negeri atau disebut ekspor impor.
Apa Saja Peran Konsumen dan Produsen?
Konsumen dan produsen tentunya memiliki peran bagi perekonomian, lalu apa sajakah itu. Berikut ini akan dibahas secara tuntas.
- Peran konsumen
- Penyedia faktor produksi
- Sebagai pihak pengguna produk atau jasa
- Membantu kelancaran perputaran produk
- Sebagai pihak penerima imbalan atas bahan baku
- Peran produsen
- Pihak pemberi balas jasa atas sumber daya
- Dapat meningkatkan PDB
- Memberikan inovasi dalam memproduksi suatu barang
- Menghasilkan benda maupun jasa
Apa Saja Teori Nilai Barang?
Setelah membahas pengertian dan prilaku konsumen dan produsen beserta pelaku ekonomi, saatnya untuk membahas objek dari transaksi tersebut, yaitu benda. Benda memiliki nilai baik nilai pakai maupun tukar.
1. Teori Nilai Objektif
Teori ini memiliki beberapa nilai, diantaranya adalah
1. Pasar
Teori ini diusung oleh Hummed bersama Locke, menentukan bahwa suatu harga suatu barang ditentukan oleh mekanisme pasar atau permintaan sekaligus penawaran.
2. Produksi
Adam Smith berpendapat bahwa suatu benda dapat dinilai berdasarkan biaya produksinya. Apabila biaya memproduksi produk tinggi maka harga benda tersebut juga tinggi.
3. Tenaga Kerja
David Ricardo menyatakan bahwa biaya tenaga kerja yang dapat menentukan nilai suatu benda atau jasa Tenaga kerja meliputi mesin, serta manusia.
4. Re-Produksi
Suatu benda bisa diproduksi kembali, oleh karena itu Carey berpendapat apabila harga benda ditentukan oleh biaya re-produksi.
5. Kerja Rata-Rata
Berbeda dengan teori sebelumnya, Karl Marx menyatakan bahwa barang dapat dinilai dengan biaya rata-rata tenaga kerja.
2. Teori Nilai Subjektif
Teori nilai subjektif terdiri dari tiga pandangan, yaitu :
1. Kepuasan
Teori ini lebih dikenal dengan Hukum Gossen I serta II. Pada hukum gossen I dijelaskan bahwa konsumsi dapat meningkatkan tingkat kepuasan, akan tetapi pada titik tertentu apabila mengonsumsi secara terus menerus maka tambahan kepuasan akan bernilai negatif serta secara total semakin berkurang.
Sedangkan Hukum Gossen II menyebutkan bahwa manusia akan cenderung memenuhi kebutuhannya dengan membagi pengeluaran secara rata dalam kebutuhan beraneka ragam.
2. Austria
Carl Menger menyampaikan apabila manusia akan memenuhi kebutuhannya dengan cara membagi pengeluaran secara rasional sesuai dengan tingkat intensitasnya.
3. Batas
Nilai batas dari Von Bohm Bawerk menilai suatu barang yang dimiliki oleh manusia paling akhir atau memiliki pemuasan terakhir.
Pendeketan Dalam Konsumsi
Perilaku memanfaatkan benda memiliki dua pendekatan, yaitu sebagai berikut :
Pendekatan marginal utility
Pendekatan ini menunjukkan bahwa apabila seseorang mengonsumsi barang secara terus menerus maka kepuasan akan semakin berkurang.
Keterangan :
- Pada titik Px tingkat kepuasan dapat maksimal apabila seseorang mengonsumsi barang di titik X1.
- Apabila seseorang mengonsumsi sesuatu hingga mencapai titik X3, maka seseorang dapat mengonsumsi lebih banyak sekaligus kepuasan tidak bisa maksimal.
- Apabila konsumsi di titik X2 maka seseorang tersebut tidak mengalami kepuasan.
- Apabila harga naik menjadi Px’ maka harus mengurangi konsumsi hingga ke titik X4 agar mendapatkan kepuasan secara maksimal.
- Pendekatan kurva indiferen
Pendekatan jenis ini melihat kepuasan berdasarkan pilihan barang konsumsi. Ada beberapa hal perlu diperhatikan, yaitu :
- Semakin tinggi posisi kurva indiferen maka dapat menjadi pilihan terbaik.
- Slope selalu bernilai negatif.
- Kurva tidak bersinggungan.
- Ketika mendekati sumbu horizontal, kurva semakin flat.
Rumus Fungsi Produksi
Dalam produksi, terdapat fungsi produksi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut :
Q = f(C,L,R,T)
dimana
Q : Kuantitas produk
f : Simbol persamaan fungsional
C : Modal
L : Tenaga kerja
R : Sumber daya alam
T : Teknologi
Sedangkan produksi dibagi menjadi tiga sektor meliputi :
- Sektor primer, terdiri dari bidang agraris serta ekstraktif.
- Sektor sekunder, meliputi bidang perdagangan serta industri.
- Sektor tersier, yaitu bidang jasa.
Saat memproduksi produk, diperlukan faktor produksi yang terdiri dari 4 jenis diantaranya adalah
1. Sumber daya alam
Faktor SDA merupakan bahan mentah yang digunakan dalam membuat produk. Bahan mentah tersebut meliputi air, tanah, hewan, mineral, sekaligus tumbuhan.
2. Tenaga kerja
Sumber daya manusia merupakan faktor penting sebab berfungsi dalam pengolahan bahan mentah menjadi setengah jadi hingga barang jadi.
3. Modal
Modal digunakan saat membiayai proses pembuatan produk mulai dari mengupah tenaga kerja, membeli bahan baku, maupun membeli peralatan.
4. Pengusaha
Ketika memproduksi suatu produk dibutuhkan strategi sekaligus pengawasan secara ketat agar mendapatkan produk berkualitas.
Diagram Alur Kegiatan Ekonomi
Alur kegiatan ekonomi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Alur kegiatan ekonomi 2 sektor
Alur kegiatan ekonomi ini hanya membutuhkan RTK beserta RTP saat melakukan transaksi jual beli.
2. Alur kegiatan ekonomi 3 sektor
Alur 3 sektor mendapatkan intervensi dari pemerintah ketika melakukan kegiatan ekonomi, pemerintah bertugas untuk mengendalikan perekonomian melalui berbagai kebijakan.
3. Alur kegiatan ekonomi 4 sektor
Pada alur 4 sektor terdapat tambahan masyarakat luar negeri yang diimplementasikan pada perdagangan ekspor impor.
Nah, itulah beberapa ulasan mengenai perilaku konsumen dan produsen agar adik-adik bisa lebih memahami materi tersebut. Adik-adik bisa menandai hal-hal penting di artikel ini. Jangan lupa membagikan materi ini ke teman. Sampai jumpa di postingan berikutnya, ya!