Pertempuran Midway, Mimpi Buruk Bagi Pasukan Jepang

Pertempuran Midway termasuk salah satu peristiwa penting dari Perang Pasifik. Karena perang ini menjadi titik balik di area Pasifik, Jepang yang tadinya agresif terhadap Amerika menjadi lebih bersikap defensif setelah Pertempuran Midway.

Lalu, gimana cerita lengkap dari pertempuran ini ?

Let’s check it out!

Jadi.. setelah Jepang memborbardir Pearl Harbour pada 7 Agustus 1941, Jepang menganggap Amerika itu sudah lemah dan gak akan melawan balik Jepang. Makanya itu, Jepang lebih fokus buat ekspansi wilayah jajahannya ke Asia Timur dan Asia Tenggara.

RajaBackLink.com

Alhasil, Jepang terlena dengan daerah jajahannya sampai lupa kalau Amerika punya pangkalan satu lagi yang berada di Atol Midway.

Atoll Midway

Atol Midway adalah Atol yang terletak di tengah-tengah Samudera Pasifik, jaraknya setengah perjalanan dari Tokyo sampai San Francisco. Itulah kenapa nama atol ini adalah “Midway” yang artinya “setengah jalan”. (FYI, atol artinya adalah pulau karang yang berbentuk gelang. Biasanya di tengah-tengah atol ini ada laguna atau danau)

Di pangkalan Midway, Amerika punya pangkalan udara yang cukup kuat. Midway juga jadi tempat penting buat Amerika di perang Pasifik, karena di Midway itu tempat singgah kapal-kapal, pesawat, kapal selam yang berangkat dari San Francisco. Biasanya mereka singgah untuk mengisi bahan bakar atau cuma sekedar beristirahat.

Jika Midway ini direbut, maka Amerika bakal rugi. Karena mereka bakal kehilangan tempat yang sangat strategis.

Serangan Doolitle

Berkat Midway ini juga, Amerika sempat membuat Jepang “ketar-ketir” karena Amerika berhasil memborbardir Tokyo lewat serangan Doolitle (18 April 1942). Walaupun kerusakannya kecil, tapi itu membuat Jepang mulai memperhitungkan lagi kekuatan Amerika.

Akhirnya Isoroku Yamamoto, panglima angkatan laut Jepang menetapkan Midway sebagai destinasi serangan berikutnya. Yamamoto ingin kekuatan tempur Amerika yang ada di Midway hancur tidak tersisa supaya kekuatan Amerika menjadi lemah.

Alhasil 131 kapal Jepang berangkat ke Midway. Sebenarnya Jepang lebih diunggulkan dalam jumlah, karena Amerika melawan hanya dengan 50 kapal dengan 3 kapal induk diantaranya, sedangkan Jepang punya 131 kapal dengan 6 kapal induk diantaranya.

Namun, singkat cerita…

Jepang kalah!

Loh.. kenapa ?

Kok bisa ?

Alasan Jepang kalah

1) Blunder strategi Laksamana Chuichi Nagumo

Chuichi Nagumo

Nagumo memerintahkan agar pesawat Jepang dipersenjatai dengan bom udara biasa. Soalnya, Nagumo gak melihat tanda-tanda kapal Amerika. Jadi, Nagumo memfokuskan pesawat untuk membombardir Atol Midway, bukan membantu pertempuran di laut.

Ternyata, Nagumo salah!

Armada kapal Amerika tetap datang. 

Butuh satu jam untuk kembali mengganti persenjataan pesawat.

Blunder Nagumo ini mengakibatkan Jepang kehilangan 4 kapal induknya. Nagumo sendiri sampai harus dipindahkan dari kapal induk ke kapal penjelajah.

2) Tim pemecah kode Amerika sudah mengetahui rencana Jepang

Kekalahan Jepang dalam Pertempuran Midway juga diakibatkan karena tim pemecah kode Amerika berhasil menyadap komunikasi militer Jepang.

Tim pemecah kode Amerika Serikat sudah mencurigai rencana Jepang untuk melakukan serangan berminggu-minggu sebelum kejadian.

Pihak Amerika Serikat pada awalnya tidak mengetahui lokasi sasaran serangan Jepang. Hal tersebut dikarenakan Jepang menggunakan kode “AF” untuk menyebut Atol Midway.

Kapten Angkatan Laut. Joseph J. Rochefort yang merupakan pemecah kode, berinisiatif untuk melakukan tipuan berupa panggilan darurat tentang kerusakan sistem air tawar di Midway.

Tipuan tersebut ternyata berhasil karena Jepang menyebarkan informasi tersebut ke atasannya dengan menggunakan istilah “AF” untuk menyebut Midway. Akhirnya Amerika berhasil mengetahui bahwa “AF” adalah Midway.

Informasi penting seperti waktu, lokasi, strategi dan kekuatan Jepang dapat diantisipasi oleh Amerika Serikat. Bagi pihak Jepang, bocornya informasi ini adalah hal yang fatal karena aspek kejutan mereka telah hilang. Satu-satunya kesempatan Jepang untuk menang adalah kemampuan lapangan armadanya.

3) Kali ini blunder Yamamoto

Jepang khawatir pihak Amerika Serikat akan menyadap komunikasi radio mereka. Oleh karena itu, Marsekal Isoroku Yamamoto memerintahkan mode “radio silence” selama operasi.

Namun, Jepang tidak menyadari bahwa rencana mereka telah diketahui Amerika Serikat sehingga mengurangi komunikasi radio tidak memberi pengaruh apa-apa.

Mode “radio silence” mereka justru membuat mereka kalah dari sisi pertarungan di lapangan. Salah satunya terjadi ketika Yamamoto mengetahui kemungkinan keberadaan kapal induk Amerika Serikat di sekitar Midway.

Informasi tersebut tidak dapat disampaikan kepada armada Nagumo yang telah lebih dulu berangkat karena sedang dalam mode radio senyap.

-Diogenes

Referensi :

https://www.history.com/topics/world-war-ii/battle-of-midway

https://www.idntimes.com/science/discovery/farhan-alam/alasan-jepang-kalah-dalam-pertempuran-midway-perang-dunia-ii-exp-c1c2/full

https://historia.id/militer/articles/midway-adu-kekuatan-dua-armada-DB8mx