Prolog: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Membuat, Dan Contohnya

Bagi Anda yang sering membaca cerita atau novel pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah prolog. Istilah ini juga sering didengar dalam sebuah pementasan drama. Hal ini dikarenakan hampir semua cerita, baik itu karya sastra maupun drama selalu terdapat prolog di dalamnya.

Prolog sendiri merupakan bagian penting dari suatu karya sastra maupun drama berupa kalimat pembuka atau pendahuluan. Umumnya isi prolog menjelaskan mengenai tokoh-tokoh dan pemeran, konflik yang terjadi dan sinopsi lakon pada suatu karya sastra.

Pengertian Prolog

Prolog merupakan pengantar dari suatu naskah cerita berupa dialog atau kilas balik dari suatu peristiwa yang terjadi dalam cerita. Prolog sendiri sifatnya tidak wajib, artinya tidak semua karya sastra maupun drama harus memiliki bagian ini. Keberadaan prolog berfungsi untuk menarik perhatian pembaca dan membuat mereka penasaran dengan isi cerita suatu karya sastra ataupun drama tersebut. 

Secara etimologis istilah “Prolog” diambil dari bahasa Yunani yaitu “Prologos”, pro memiliki arti sebelum dan logis artinya kata. Sehingga prolog berarti kata pengantar yang dimaksudkan untuk memperkenalkan isi  dari suatu karya sastra.

RajaBackLink.com

Prolog juga bisa disebut sebagai pengantar teks yang memiliki satu atau lebih deskripsi pendapat dari penulis tentang cerita yang akan disajikan. 

Fungsi Prolog

Berdasarkan pada pengertian prolog di atas maka prolog memiliki beberapa fungsi utama yaitu: 

  1. Berfungsi sebagai kata pembuka atau pendahuluan dalam sebuah karya sastra.
  2. Memperkenalkan para tokoh dan pemeran, konflik serta sinopsis lakon suatu cerita.
  3. Menarik perhatian pembaca dan membuat mereka semakin penasaran dengan isi cerita tersebut. 

Cara Membuat Prolog

Salah satu fungsi prolog yaitu menarik perhatian pembaca dan membuat mereka penasaran dengan isi cerita dari sebuah karya menyebabkan prolog harus dibuat dengan semenarik mungkin. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat prolog:

Mengidentifikasi Penggunaan Prolog yang Berbeda

  1. Gunakan prolog untuk memaparkan kisah latar belakang atau hal yang mendasari cerita tersebut. 
  2. Buatlah prolog yang memikat hingga pembaca mau menghabiskan seluruh waktu mereka untuk membaca cerita. 
  3. Gunakan prolog sebagai alat untuk membingkai cerita secara keseluruhan, tambahkan bagian yang membuat pembaca menjadi lebih penasaran akan keseluruhan cerita. 
  4. Fokus pada perspektif karakter yang berbeda di dalam prolog. 

Membuat Draf Prolog

  1. Pilihlah jenis prolog yang cocok untuk cerita yang dibuat. 
  2. Buatlah adegan dengan detail yang hidup sehingga pembaca dapat membayangkan cerita tersebut. 
  3. Buatlah prolog berisi satu atau dua adegan, pilih adegan yang paling menarik. 
  4. Gunakan ujaran tokoh tertentu, biasanya yang dipilih berkaitan dengan tokoh utama. 
  5. Masukkan kisah latar ke dalam prolog. 

Mengedit Prolog

  1. Buatlah prolog yang singkat dan tepat sasaran agar pembaca langsung memahami maksudnya. 
  2. Pastikan alurnya cepat dan menarik perhatian pembaca. 
  3. Periksa apakah prolog tersebut sudah sesuai dengan keseluruh isi novel.

Jenis Prolog

Berdasarkan penyajiannya, prolog dalam sebuah naskah dibagi menjadi beberapa jenis. Dalam pembagian jenis prolog, biasanya digunakan ada tiga dasar, yakni berdasarkan penyajian lakon, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah.

Prolog berdasarkan penyajian lakon

  1. Opera: Prolog yang dialognya dinyanyikan lalu diiringi alunan musik. 
  2. Tragedi: Prolog yang penuh dengan kesedihan dan ketegangan. 
  3. Komedi: Prolog penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
  4. Tragekomedi: Prolog dengan perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
  5. Farce: Prolog yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
  6. Tablo: Prolog yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
  7. Melodrama: Prolog yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
  8. Sendratari: Prolog yang menggabungkan antara seni Prolog dan seni tari.

Prolog berdasarkan sarana pementasannya

  1. Drama Panggung: Prolog yang dimainkan oleh para aktor di atas panggung.
  2. Drama Televisi: prolog ini hampir sama dengan prolog panggung, yang membedakan hanya drama televisi tidak dapat diraba.
  3. Drama Film: Prolog film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  4. Drama Wayang: Prolog yang diiringi dengan pegelaran wayang.
  5. Drama Radio: Prolog radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh para penikmatnya.
  6. Drama Boneka: Tokoh yang ada dalam prolog digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.

Prolog berdasarkan keberadaan naskah

  1. Drama Tradisional: Tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
  2. Drama Modern: Tontonan drama menggunakan naskah sebagai acuan dalam cerita. 

Contoh Prolog

Disebuah ruangan di rs jiwa ada pasien yang terlihat ngerasa hebat, dan sedang berkotbah, yang sering berkata dia orang hebat “ terkadang pasien juga berkotbah dan membacakan ayat-ayat di depan banyak orang, dari pernyataan keluarga Ny D pernah gagal dalam melamar sekolah pendeta mulai dari situ dia merasa depresi dan menjadi waham dan akhirnya kami memasukan kami kerumah sakit jiwa.

ORIENTASI:

“Assalamualaikum pak, bu sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi. Bagaimana pak, bu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien seperti yang telah kita bicarakan dua hari yang lalu?, sekarang kita akan latihan cara-cara merawat pasien tersebut ya pak, bu.”

“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung pada Pak R ya?”

KERJA:

“Sekarang anggap saja saya pak Ryang sedang mengaku nabi, coba bapak dan ibu praktikkan cara bicara yang benar bila pak R sedang dalam keadaan seperti ini!”

“Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian atas kemampuan yang dimiliki oleh pak R. bagus !”

“Sekarang coba cara memotivasi pak R minum obat dan melakukan kegitan positifnya sesuai jadwalnya!” Bagus sekali ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawata Pak R.”

“Bagaimana kalau sekarang kita coba langsung kepada pak R.”

TERMINASI:

“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat pak R?”

“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk pak R!”

“Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali ke sini dan kita akan mencoba lagi cara merawat pak R sampai bapak dan ibu lancer elakukannya?”

“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?” Baik, kita akan ketemu lagi di tempat ini ya pak,bu.”

Contoh prolog 1

Tak ku sangka peristiwa yang hanya berlangsung tak lebih dari sepuluh menit itu benar-benar mengubah segalanya. Pasangan orang kaya itu membawa Dilla pergi dariku. Entahlah mengapa aku mengangguk ketika perempuan berkalung emas itu meminta Dilla dariku. Receh yang ku punya memang tak akan mampu menghidupi kehidupan kami berdua. Apalagi membiayai sekolah Dilla sampai kuliah.

Contoh prolog 2

Tak lama setelah terdengar suara lolongan serigala secara bergantian, terjadilah serangan yang mengejutkan para pendaki itu. Seorang pria dengan parang di tangannya berusaha menjauhkan serigala-serigala yang mulai menyerang dengan buasnya.Gadis kecil itu berusaha melepaskan diri dari gigitan serigala hitam dengan taring yang tajam. Namun, baru saja pria berparang itu akan menolong si gadis, terdengar suara yang memilukan

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, fungsi, cara membuat hingga contoh prolog. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.