Rangkuman Materi PAI Lengkap Kelas 7 SMP/MTS (Bab 1-7)

Rangkuman materi untuk pelajaran PAI secara lengkap di kelas 7 SMP maupun MTS. Tentunya akan membahas tentang bagaimana caranya agar lebih dekat dengan Allah. Materi untuk pendidikan agama Islam menjadi hal yang mendasar bagi setiap siswa. Agar dapat berperilaku sesuai dengan tuntunan agama Islam pastinya. Sehingga dapat diterapkan juga untuk kehidupan sehari-hari.

Pelajaran pendidikan agama Islam ini tentunya akan mencakup beberapa hal untuk kelas 7 SMP. Hal itu tentu saja yaitu dengan kejujuran dan juga sifat Istiqomah, serta amanah. Selain itu juga akan ada pengenalan terhadap Asmaul Husna yang merupakan nama-nama dari Allah. 

Pendidikan agama Islam pada materi nya juga akan mencakup tentang bagaimana caranya untuk melakukan pembersihan diri. Baik itu suci dari hadas kecil maupun besar. Sehingga lebih lengkap. Meskipun hal tersebut berupa poin-poin penjelasannya secara garis besar pastinya akan bisa dipahami oleh murid kelas 7.

Pembahasan secara lengkap untuk kelas 7 juga akan mencakup Bagaimana caranya melaksanakan salat berjamaah dengan cara yang tepat. Sehingga hal itu bukan hanya saja bertumpu pada teori semata, melainkan juga menekankan pada praktek yang sesungguhnya. Pada dasarnya setiap murid memang memerlukan pendidikan agama Islam agar bisa menjalani kehidupan sosial dan agama secara berdampingan. Sebab, kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan.

RajaBackLink.com

Ajaran agama Islam tentunya memberikan batasan-batasan tertentu pada perilaku manusia agar tidak menyeleweng pada hal-hal yang bisa mengarah pada maksiat. Oleh sebab itu, pembelajaran pada materi pendidikan agama Islam yang lengkap ini akan memberikan gambaran secara jelas untuk para murid memahami Bagaimana kaidah yang sebenarnya dalam beragama yang tepat.

Rangkuman materi pendidikan agama Islam ini juga tentunya akan memberikan banyak manfaat. Hal itu diantaranya adalah pada saat ujian maupun ulangan tentunya akan memberikan kemudahan bagi para murid dan mengisi soal-soal tertentu, karena sudah tahu bagaimana poin-poin dan juga penjelasan yang jelas mengenai apa saja yang perlu dilakukan sebagai seorang yang menganut agama Islam.

Bab 1: Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya

A. Iman Kepada Allah Swt.

Iman kepada Allah Swt. adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa Dia itu ada, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dalam perbuatan sehari-hari.

Keimanan kepada Allah Swt. harus tertanam dengan benar kepada diri seseorang.Sebab jika iman kepada Allah Swt. tidak tertanam dengan benar, kekeliruan ini akan berlanjut terhadap keimanan kepada malaikat, kitab, rasul, hari kiamat, serta qadla’ dan qadar-Nya.

B. Makna al-Asmaul Husna

1. Pengertian

Al-Asmaul Husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan firman-Nya dalam (Q.S. al-A’raf/7: 180)

2. Contoh al-Asmaul Husna

  • Al- Alim (Maha Mengetahui)
  • Al-Khabir (Mahateliti) 
  • As-Sami’(Maha Mendengar)
  • Al-Bashir (Maha Melihat)

3. Cara Meneladani Al-Asmaul Husna  dalam Kehidupan 

  • Mencintai ilmu pengetahuan, 
  • Gigih dalam mencari ilmu
  • Teliti dalam berbuat,

C. Hikmah Beriman kepada Allah Swt.

  • Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt.
  • Hati menjadi tenang dan tidak gelisah
  • Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi.

Bab 2: Hidup Tenang dengan Kejujuran,Amanah, dan Istiqamah

A. Mari Berperilaku Jujur

1. Pengertian

Jujur adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah yang sebenarnya.

Kejujuran merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan dalam Islam. Seharusnya sifat jujur juga menjadi identitas seorang muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah benar dan yang salah itu salah. Jangan dicampuradukkan antara yang benar dan yang salah.

2. Jujur dalam Keseharian

  • Mengambil sesuatu sesuai haknya
  • Mengakui kesalahan kepada orang tua
  • Memberitahukan hasil ujian yang sebenarnya ke orang tua

3. Hikmah Kejujuran

  • Mendapatkan kepercayaan dari orang lain
  • Mendapatkan banyak teman
  • Mendapatkan ketentraman hidup karena tidak memiliki kesalahan

B. Mari Berperilaku Amanah

1. Pengertian

Amanahartinya terpercaya (dapat dipercaya).Amanahberkaitan erat dengan tanggung jawab.Orang yang menjaga amanahbiasanya disebut orang yang bertanggung jawab.Sebaliknya, orang yang tidak menjaga amanahdisebut orang yang tidak bertanggung jawab.

2. Amanah dalam Keseharian

  • Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula
  • Menjaga rahasia.
  • Tidak menyalahgunakan jabatan
  • Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt.

3. Hikmah Perilaku Amanah

  • Dipercaya orang lain
  • Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
  • Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.

C. Mari Berperilaku Istiqamah

1. Pengertian

Istiqamahberarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan.Istiqamahjuga berarti tegak, lurus, tekun, dan ulet.Dalam makna yang luas, istiqamahadalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

2. Istiqamah dalam Keseharian

  • Selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun
  • Melaksanakan shalattepat pada waktunya
  • Belajar terus-menerus hingga paham
  • Selalu menaati peraturan

3. Hikmah Istiqamah

  • Dijauhkan oleh Allah Swt. dari rasa takut dan sedih
  • Mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia
  • Dilindungi oleh Allah Swt.

Bab 3: Semua Bersih,Hidup Jadi Nyaman

A. Thaharah

1. Pengertian

Thaharah artinya bersuci dari najisdan hadas.

2. Ragam Thaharah

a. Thaharah dari Najis

Maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari najis.Najisadalah kotoran yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah Swt.

b. Thaharah dari Hadats

Maksudnya adalah membersihkan sesuatu dari hadats.Hadatsadalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat , tawaf, dsb

B. Cara Thaharah

1. Tata Cara Thaharah dari Najis

Tata cara thaharah dari najis dilakukan tergantung dari jenis najisnya. Adapun jenis najis dan cara menyucikannya adalah

a. Najis mukhaffafah (ringan)

Cara menyucikannya cukup dengan memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan yang terkena najis.

b. Najis mutawassitah(pertengahan)

Cara menyucikannya adalah dengan menghilangkan zat, rasa, warna, dan baunya dengan menggunakan air yang suci.

c. Najis mugaladah(berat)

Membasuh najisnya sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya menggunakan air yang dicampur dengan tanah.

2. Tata Cara Thaharah dari Hadats

a. Mandi Wajib

Mandi wajib adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar. Sering disebut juga mandi janabat/junub.

Cara mandi wajib adalah dengan mengalirkan air yang suci ke seluruh badan disertai dengan niat untuk menghilangkan hadas besar.

b. Wudlu

Wudlu adalah cara bersuci untuk menghilangkan hadas kecil. Adapun tata cara berwudlu adalah:

  • Niat
  • Disunahkan mencuci kedua telapak tangan, berkumur-kumur, dan membersihkan lubang hidung. 
  • Membasuh muka. 
  • Membasuh kedua tangan sampai siku. 
  • Mengusap kepala. 
  • Disunahkan membasuh telinga.
  • Membasuh kaki sampai mata kaki.
  • Tertib.
  • Berdoa setelah wudlu.

c. Tayammum

Tayammum adalah pengganti wudlu atau mandi wajib. Hal ini dilakukan sebagai rukhsah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat memakai air karena beberapa halangan.

Adapun cara bertayammum adalah:

  • Niat
  • Mengusap muka dengan tanah (debu yang suci).
  • Mengusap tangan kanan lalu yang kiri hingga siku-siku dengan debu.

C. Hikmah Thaharah

  • Terhindar dari berbagai penyakit
  • Wajahnya akan bersinar
  • Hidup menjadi lebih nyaman

Bab 4: Indahnya Kebersamaan dengan Shalat Berjamaah

A. Shalat Berjamaah

1. Pengertian

Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang menjadi imam sedang yang lainnya menjadi makmum.

2. Hukum Shalat Berjamaah

Hukum shalat berjamaah adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Sebagian ulama menyatakan hukum shalat berjamaah fardlu kifayah.

3. Ketentuan Shalat Berjamaah

a. Syarat Sah

  • Ada imam.
  • Makmum berniat mengikuti imam.
  • Dikerjakan dalam satu majelis.
  • Makmum sesuai dengan shalat-nya imam.

b. Syarat Imam

Imam adalah pemimpin dalam shalat. Hendaknya imam adalah orang yang paling tinggi ilmunya diantara para makmum 

c. Makmum dan Masbuq

Makmum adalah orang yang mengikuti imam dalam shalat. Adapun masbuq adalah makmum yang tidak sempat membaca surat al-Fatihah bersama imam di rakaat pertama.

B. Tata Cara Shalat Berjamaah

  • Diawali dengan iqamah, dan diutamakan adzan terlebih dahulu
  • Membentuk barisan di belakang imam. Barisan pria harus didepan barisan wanita
  • Imam mengeraskan dan merendahkan bacaan tergantung shalat apa yang dilaksanakan
  • Makmum mengikuti semua gerakan imam
  • Setelah salam, imam memimpin zikir

C. Hikmah Shalat Berjamaah

  • Menjalin silaturahmi antarsesama
  • Mengajarkan hidup disiplin
  • Saling mencintai dan saling menghargai
  • Menjaga persatuan dan kesatuan

Bab 5: Selamat Datang Wahai Nabiku Kekasih Allah Swt

A. Kerinduan Sang Kekasih

1. Kelahiran Nabi Muhammad

Nabi Muhammad saw. lahir hari Senin, 12 Rabiul Awwal atau bertepatan dengan 20 April 571 Masehi. Tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. disebut Tahun Gajah.

2. Sifat-sifat Nabi Muhammad

  • Berpendirian teguh.
  • Memiliki semangat kerja yang tinggi.
  • Memiliki kejujuran yang luar biasa.

B. Nabi Muhammad saw. Diangkat Menjadi Rasul

Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun dengan menerima wahyu pertama Q.S. al-Alaq/96: 1-5 melalui perantara Malaikat Jibril di Gua Hira.

C. Dakwah Nabi Muhammad saw. di Mekah

Di kota Makkah nabi berdakwah dengan dua cara, yaitu:

1. Dakwah Sembunyi-sembunyi

Dakwah Nabi secara sembunyi-sembunyi dimulai setelah turun wahyu kedua, Q.S. al-Mudda£ir/74: 1-7, masih sebatas keluarga dekat.

2. Dakwah Terang-terangan

Dakwah Nabi secara terang-terangan dimulai setelah turun wahyu Q.S.al-Hijr/15: 94-95.

3. Tantangan Dakwah

Dalam berdakwah beliau mendapatkan berbagai rintangan, baik dari keluarga maupun kaum Quraisy dan pihak luar. Namun, semua dihadapi oleh Nabi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

4. Assaabiquunal Awwaluun

Assaabiquunal Awwaluun adalah orang-orang yang pertama kali memeluk Islam saat nabi berdakwah di Madinah. Mereka adalah Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harisah, dan Ummu Aiman.

D. Meneladani Perjuangan Nabi

  • Dalam bergaul harus bisa memilih teman yang dapat mengajak kepada hal-hal yang positif dan baik.
  • Dalam mengajak teman untuk berbuat baik tidak boleh dengan cara-cara kekerasan, tetapi perlu dengan keteladanan, sabar, lemah lembut dan kasih sayang.

Bab 6: Dengan Ilmu Pengetahuan Semua Menjadi Lebih Mudah

Manusia diberi potensi oleh Allah Swt. berupa akal. Akal ini harus terus diasah, diberdayakan dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru.Dengan ilmu, manusia dapat berkarya untuk kehidupan yang lebih baik.

A. Hukum dan Etika dalam Mencari Ilmu

  • Menuntut ilmu itu hukumnya wajib (fardu‘ain) bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Adapun Etika dalam mencari ilmu antara lain:
  • Mencintai ilmu yang sedang dipelajari
  • Menghormati orang yang memberikan ilmu (guru)
  • Tidak memotong pembicaran saat guru sedang menjelaskan
  • Mendengarkan penjelasan guru dengan serius.

B. Dalil Pentingnya Mencari Ilmu

1. Q.S. al-Rahman/55: 33

Isi kandungannya adalah:

  • Manusia dan jin tidak akan mampu menembus penjuru langit dan bumiuntuk mengetahui isinya kecuali atas kekuatan dari Allah Swt.;
  • Kekuatan dari Allah Swt. itu berupa akal yang harus dikembangkan dengan cara belajar;
  • Belajar itu wajib agar kita dapat menguasai dunia untuk kebaikan umat.

2. Q.S. al-Mujadalah/58: 11

Isi kandungannya adalah:

  • Perintah untuk menuntut ilmu setinggi mungkin;
  • Perintah untuk selalu beriman kepada Allah Swt.;
  • Perintah untuk memuliakan orang-orang yang beriman dan berilmupengetahuan.

C. Syarat Mencari Ilmu

  • Kecerdasan,
  • Sungguh-sungguh
  • Sabar
  • Biaya
  • Petunjuk guru
  • Waktu yang lama.

Bab 7: Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt

A. Malaikat

1. Pengertian

Malaikat adalah mahluk ciptaan Allah yang diciptakan dari nur (cahaya)

2. Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah percaya dan yakin bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat dari cahaya (nur) untuk mengatur dan mengurus alam semesta. Seorang muslim wajib mengimani malaikat, sebab iman kepada malaikat termasuk rukun iman. Siapa pun muslim yang tidak mengimani malaikat, maka ia termasuk golongan orang kafir.

Beriman kepada malaikat dapat diwujudkan dengan cara mengetahuitugas malaikat kemudian menjadikan tugas malaikat itu sebagai pedomanuntuk melakukan perbuatan.

3. Sifat-sifat Malaikat

  • Selalu patuh kepada Allah Swt. dan tidak pernah berbuat maksiat kepada-Nya.
  • Dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah. 
  • Tidak makan dan tidak minum.
  • Tidak memiliki jenis kelamin.
  • Tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah Swt.

B. Nama dan Tugas Malaikat

Ada sepuluh malaikat yang wajib diketahui oleh seorang muslim, yaitu:

  • Jibril (menyampaikan wahyu)
  • Mikail (mengatur kesejahteraan mutlak)
  • Israfil (meniupkan terompet sangsakala)
  • Izrail (mencabut nyawa)
  • Munkar (menanyai manusia yang berada di dalam kubur)
  • Nakir (sama seperti Munkar)
  • Raqib (mencatat amal baik manusia)
  • Atid (mencatat amal buruk manusia)
  • Malik (menjaga pintu neraka)
  • Ridwan (menjaga pintu surga)